Thursday, November 15, 2018

Budidaya ayam

Kemudahan Beternak Ayam Bangkok

Image result for ayam bangkok

AGRONET – Ayam bangkok menjadi salah satu jenis ayam yang cukup populer di Indonesia. Tak banyak orang yang mau mencoba usaha ternak ayam bangkok. Bibit ayam ini memang berasal dari Bangkok, Thailand. Ayam bangkok berbeda dengan ayam jawa. Tubuh ayam bangkok lebih kekar dibandingkan dengan ayam jawa. Bentuk ayam ini juga lebih perkasa.

Umumnya, ayam bangkok digunakan untuk bertarung atau koleksi para pecinta ayam. Akan tetapi, ada juga beberapa orang yang suka mengonsumsi ayam bangkok. Usaha ternak ayam bangkok sebenarnya tidak bisa dipandang sebelah mata.

Ternak ayam jenis ini berpotensi memberi keuntungan yang luar biasa. Jika pintar merawat, peternakan akan menghasilkan ayam bangkok kualitas super yang banyak dicari oleh para penggemar ayam. Ayam terbaik bisa dijual hingga jutaan rupiah per ekornya, yang sudah tentu memberi keuntungan besar bagi peternaknya.

Memutuskan untuk beternak ayam bangkok memang sangat tepat. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih bibit unggul. Ayam bangkok yang laku di pasaran adalah ayam dengan kualitas super bagus. Ayam yang berkualitas ini diperoleh dari bibit yang berkualitas.

Membicarakan bibit berkualitas, berarti membicarakan tentang indukannya. Memang tidak gampang mencari bibit ayam bangkok yang berkualitas. Ciri-ciri bibit yang berkualitas, untuk fisiknya, bibit jantan memiliki kepala berbentuk seperti buah pinang.

Untuk betina, bentuk kepalanya seperti kepala ular. Pastikan bibit ayam bangkok yang dipilih memiliki fisik yang sehat. Jika mau mencetak calon ayam bangkok yang juara dengan permainan tarungnya yang unggul, diperlukan mencari induk yang juara karena faktor keturunan sangat mempengaruhi.

Siapkan kandang umbaran. Perkawinan yang terjadi di kandang umbaran dinilai lebih bagus dibandingkan dengan kandang dogdogkan. Ini karena proses perkawinan di kandang umbaran terjadi lebih alami.

Setelah ayam bangkok betina bertelur, siapkan kandang ayam untuk menaruh telurnya. Biarkan indukan mengerami telur sampai menetas. Setelah menetas, pisahkan bibit-bibit ayam bangkok dari induk dan, rawatlah bibit ayam bangkok ini dengan baik agar menghasilkan ayam jago yang jago bertarung.

Kedua, perlunya memperhatikan kebersihan kandang. Kandang menjadi salah satu kunci sukses usaha ternak ayam bangkok. Kandang yang bersih akan mendukung pertumbuhan ayam bangkok.

Jangan lupa untuk membersihkan kandang ayam minimal dua kali sehari. Tidak hanya menyingkirkan kotoran ayam, wadah pakan juga perlu dibersihkan sehingga makanan yang dikonsumsi ayam tetap steril. Jika memelihara ayam bangkok dalam jumlah yang banyak, kandang yang baik adalah kandang yang berbentuk petakan.

Setiap petakan kandang sebaiknya diberikan tempat untuk bertengger. Ini dikarenakan ayam bangkok sangat suka bertengger. Tinggi kandang per petaknya minimal 50 cm untuk ayam umur 3 bulan agar ayam tidak susah bergerak.

Setiap kandang juga harus diberikan tempat makan dan minum. Untuk menghasilkan ayam laga yang berkualitas, tidak boleh pelit masalah pakan ayam bangkok. Pemberian pakan ayam harus disesuaikan dengan umur ayam tersebut.

Untuk ayam bangkok usia 0 sampai dengan 3 bulan, pakan yang dibutuhkan adalah yang bisa membuat tulang ayam kokoh agar bisa menjadi ayam jagoan. Makanan yang pas untuk ayam bangkok muda adalah voor 592. Bisa juga memberikan voor kering atau voor basah sesuai dengan keinginan ayam.

Untuk ayam bangkok yang sudah berusia di atas 6 bulan, tidak baik jika terus menerus diberikan pakan voor. Ayam umur 6 bulan harus diberikan pakan dengan tekstur yang lebih keras karena ayam sudah masuk fase dewasa. Pakan yang diberikan hampir sama seperti ayam biasa.

Pakan bisa berupa jagung, beras merah, bekatul, kedelai, dan lain sebagainya. Variasi pakan lebih disarankan agar nutrisi yang masuk ke tubuh ayam lebih banyak. Semua ternak ayam bangkok pun bisa tumbuh lebih sehat dan lebih garang.

Ciri-ciri ayam bangkok yang berkualitas dan siap untuk laga tarungan adalah batok kepala ayam kokoh dengan tulang alis yang tebal. Kepala berbentuk mirip buah pinang dengan badan yang tegak. Bagian mata masuk ke dalam dengan bentuk yang sipit dan jernih.

Beternak ayam bangkok ternyata tidak sesusah yang dibayangkan. Keuntungan bisnis ini juga sama besarnya dengan bisnis yang lain. (Berbagai sumber/111)

Budidaya belut

Panduan praktis budidaya belut

Panduan praktis budidaya belut
Panduan praktis budidaya belut
Belut merupakan binatang air yang digolongkan dalam kelompok ikan. Berbeda dengan kebanyakan jenis ikan lainnya, belut bisa hidup dalam lumpur dengan sedikit air. Binatang ini mempunyai dua sistem pernapasan yang bisa membuatnya bertahan dalam kondisi tersebut.
Jenis belut yang paling banyak dikenal di Indonesia adalah belut sawah (Monopterus albus). Di beberapa tempat dikenal juga belut rawa (Synbranchus bengalensis). Perbedaan belut sawah dan belut rawa yang paling mencolok adalah postur tubuhnya. Belut sawah tubuhnya pendek dan gemuk, sedangkan belut rawa lebih panjang dan ramping.
Terdapat dua segmen usaha budidaya belut yaitu pembibitan dan pembesaran. Pembibitan bertujuan untuk menghasilkan anakan. Sedangkan pembesaran bertujuan untuk menghasilkan belut hingga ukuran siap konsumsi.
Kali ini alamtani akan menguraikan tentang budidaya pembesaran belut di kolam tembok. Mulai dari pemilihan bibit hingga pemanenan. Semoga bermanfaat.

Memilih bibit belut

Bibit untuk budidaya belut bisa didapatkan dari hasil tangkapan atau hasil budidaya. Keduanya memiliki kekurangan dan keunggulan masing-masing.
Bibit hasil tangkapan memiliki beberapa kekurangan, seperti ukuran yang tidak seragam dan adanya kemungkinan trauma karena metode penangkapan. Kelebihan bibit hasil tangkapan adalah rasanya lebih gurih sehingga harga jualnya lebih baik.
Kekurangan bibit hasil budidaya harga jualnya biasanya lebih rendah dari belut tangkapan. Sedangkan kelebihannya ukuran bibit lebih seragam, bisa tersedia dalam jumlah banyak, dan kontinuitasnya terjamin. Selain itu, bibit hasil budidaya memiliki daya tumbuh yang relatif sama karena biasanya berasal dari induk yang seragam.
Bibit belut hasil budidaya diperoleh dengan cara memijahkan belut jantan dengan betina secara alami. Sejauh ini di Indonesia belum ada pemijahan buatan (seperti suntik hormon) untuk belut. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pembibitan, silahkan baca kiat sukses pembibitan belut.
Bibit yang baik untuk budidaya belut hendaknya memiliki kriteria berikut:
  • Ukurannya seragam. Ukuran bibit yang seragam dimaksudkan untuk memudahkan pemeliharaan dan menekan risiko kanibalisme atau saling memangsa.
  • Gerakannya aktif dan lincah, tidak loyo.
  • Tidak cacat atau luka secara fisik.
  • Bebas dari penyakit.
Budidaya belut untuk segmen pembesaran biasanya menggunakan bibit belut berukuran panjang 10-12 cm. Bibit sebesar ini memerlukan waktu pemeliharaan sekitar 3-4 bulan, hingga siap konsumsi. Untuk pasar ekspor yang menghendaki ukuran lebih besar, waktu pemeliharaan bisa mencapai 6 bulan.

Menyiapkan kolam budidaya belut

Budidaya belut bisa dilakukan dalam kolam permanen maupun semi permanen. Kolam permanen yang sering dipakai antara lain kolam tanah, sawah, dan kolam tembok. Sedangkan kolam semi permanen antara lain kolam terpal, drum, tong, kontainer plastik dan jaring.
Kali ini kita akan membahas budidya belut di kola tembok. Kolam tembok relatif lebih kuat, umur ekonomisnya bisa bertahan hingga 5 tahun.
Bentuk dan luas kolam tembok bisa dibuat berbagai macam, disesuaikan dengan keadaan ruang dan kebutuhan. Ketinggian kolam berkisar 1-1,25 meter. Lubang pengeluaran dibuat dengan pipa yang agak besar untuk memudahkan penggantian media tumbuh.
Untuk kolam tembok yang masih baru, sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu selama beberapa minggu. Kemudian direndam dengan air dan tambahkan daun pisang, sabut kelapa, atau pelepah pisang. Lakukan pencucian minimal tiga kali atau sampai bau semennya hilang.

Media tumbuh untuk budidaya belut

Di alam bebas belut sering dijumpai dalam perairan berlumpur. Lumpur merupakan tempat perlindungan bagi belut. Dalam kolam budidaya pun, belut membutuhkan media tumbuh berupa lumpur.
Beberapa material yang bisa dijadikan bahan membuat lumpur/media tumbuh antara lain, lumpur sawah, kompos, humus, pupuk kandang, sekam padi, jerami padi, pelepah pisang, dedak, tanaman air, dan mikroba dekomposer.
Komposisi material organik dalam media tumbuh budidaya belut tidak ada patokannya. Sangat tergantung dengan kebiasaan dan pengalaman. Pembudidaya bisa meramu sendiri media tumbuh dari bahan-bahan yang mudah didapatkan.
Berikut ini salah satu alternatif langkah-langkah membuat media tumbuh untuk budididaya belut:
  • Bersihkan dan keringkan kolam. Kemudian letakkan jerami padi yang telah dirajang pada dasar kolam setebal kurang lebih 20 cm.
  • Letakkan pelepah pisang yang telah dirajang setebal 6 cm, di atas lapisan jerami.
  • Tambahkan campuran pupuk kandang (kotoran kerbau atau sapi), kompos atau tanah humus setebal 20-25 cm, di atas pelepah pisang. Pupuk organik berguna untuk memicu pertumbuhan biota yang bisa menjadi penyedia makanan alami bagi belut.
  • Siram lapisan media tumbuh tersebut dengan cairan bioaktivator atau mikroba dekomposer, misalnya larutan EM4.
  • Timbun dengan lumpur sawah atau rawa setebal 10-15 cm. Biarkan media tumbuh selama 1-2 minggu agar terfermentasi sempurna.
  • Alirkan air bersih selama 3-4 hari pada media tumbuh yang telah terfermentasi tersebut untuk membersihkan racun. Setel besar debit air, jangan terlalu deras agar tidak erosi.
  • Langkah terakhir, genangi media tumbuh tersebut dengan air bersih. Kedalaman air 5 cm dari permukaan. Pada kolam tersebut bisa diberikan tanaman air seperti eceng gondok. Jangan terlalu padat.
  • Dari proses di atas didapatkan lapisan media tumbuh/lumpur setebal kurang lebih 60 cm. Setelah semuanya selesai, bibit belut siap untuk ditebar.
Catatan: Dengan metode lain, budidaya belut bisa dipelihara dalam air bersih tanpa menggunakan lumpur.

Penebaran bibit dan pengaturan air

Belut merupakan hewan yang bisa dibudidayakan dengan kepadatan tinggi. Kepadatan tebar untuk bibit belut berukuran panjang 10-12 cm berkisar 50-100 ekor/m2.
Lakukan penebaran bibit pada pagi atau sore hari, agar belut tidak stres. Bibit yang berasal dari tangkapan alam sebaiknya dikarantina terlebih dahulu selama 1-2 hari. Proses karantina dilakukan dengan meletakkan bibit dalam air bersih yang mengalir. Berikan pakan berupa kocokan telur selama dalam proses karantina.
Aturlah sirkulasi air dengan seksama. Jangan terlalu deras (air seperti genangan sawah) yang penting terjadi sirkulasi air. Atur juga kedalaman air, hal ini berpengaruh pada postur tubuh belut. Air yang terlalu dalam akan membuat belut banyak bergerak untuk mengambil oksigen dari permukaan, sehingga belut akan lebih kurus.

Pemberian pakan

Belut merupakan hewan yang rakus. Keterlambatan dalam memberikan pakan bisa berakibat fatal. Terutama pada belut yang baru ditebar.
Takaran pakan harus disesuaikan dengan berat populasi belut. Secara umum belut membutuhkan jumlah pakan sebanyak 5-20% dari bobot tubuhnya setiap hari.
Berikut kebutuhan pakan harian untuk bobot populasi belut 10 kg:
  • Umur 0-1 bulan: 0,5 kg
  • Umur 1-2 bulan: 1 kg
  • Umur 2-3 bulan: 1,5 kg
  • Umur 3-4 bulan: 2 kg
Pakan budidaya belut bisa berupa pakan hidup atau pakan mati. Pakan hidup bagi belut yang masih kecil (larva) antara lain zooplankton, cacing, kutu air (daphnia/moina), cacing, kecebong, larva ikan, dan larva serangga. Sedangkan belut yang telah dewasa bisa diberi makanan berupa ikan, katak, serangga, kepiting yuyu, bekicot, belatung, dan keong. Frekuensi pemberian pakan hidup dapat dilakukan 3 hari sekali.
Untuk pakan mati bisa diberikan bangkai ayam, cincangan bekicot, ikan rucah, cincangan kepiting yuyu, atau pelet. Pakan mati untuk budidaya belut sebaiknya diberikan setelah direbus terlebih dahulu. Frekuensi pemberian pakan mati bisa 1-2 kali setiap hari.
Karena belut binatang nokturnal, pemberian pakan akan lebih efektif pada sore atau malam hari. Kecuali pada tempat budidaya yang ternaungi, pemberian pakan bisa dilakukan sepanjang hari.

Pemanenan

Tidak ada patokan seberapa besar ukuran belut dikatakan siap konsumsi. Tapi secara umum pasar domestik biasanya menghendaki belut berukuran lebih kecil, sedangkan pasar ekspor menghendaki ukuran yang lebih besar. Untuk pasar domestik, lama pemeliharaan pembesaran berkisar 3-4 bulan, sedangkan untuk pasar ekspor 3-6 bulan, bahkan bisa lebih, terhitung sejak bibit ditebar.
Terdapat dua cara memanen budidaya belut, panen sebagian dan panen total. Panen sebagian dilakukan dengan cara memanen semua populasi belut, kemudian belut yang masih kecil dipisahkan untuk dipelihara kembali.
Sedangkan pemanenan total biasanya dilakukan pada budidaya belut intensif, dimana pemberian pakan dan metode budidaya dilakukan secara cermat. Sehingga belut yang dihasilkan memiliki ukuran yang lebih seragam.

Budidaya Jamur

Cara budidaya jamur tiram putih

Cara budidaya jamur tiram putih
Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Investasi yang dibutuhkan untuk memulai udaha budidaya jamur tiram cukup murah dan bisa dilakukan bertahap. Bagian tersulit adalah membuat baglog, media tanam yang telah diinokulaikan dengan bibit jamur.
Nama latin jamur tiram adalah Pleurotus ostreatus, termasuk dalam kelompok Basidiomycota. Disebut jamur tiram karena bentuk tajuknya menyerupai kulit tiram. Berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur tiram putih biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin karena itu, jamur tiram sering disebut jamur kayu.
Ada dua kegiatan utama dalam budidaya jamur tiram. Tahap pertama adalah membuat media tanam dan menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap kedua adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah.
Untuk pendatang baru, biasanya memulai kegiatan budidaya dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah. Sementara pengadaan, baglog yang siap tumbuh didapat dengan membeli dari pihak lain. Kemudian setelah usaha budidayanya berkembang dan volumenya banyak, baru mencoba membuat baglog sendiri.
Dalam tulisan ini akan, saya akan mengulas langkah yang harus dipersiapkan untuk memulai budidaya jamur tiram putih.

Menyiapkan kumbung

Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.
Kumbung biasanya dibuat dari bambu atau kayu. Dinding kumbung bisa dibuat dari gedek atau papan. Atapnya dari genteng atau sirap. Jangan menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut akan mendatangkan panas. Sedangkan bagian lantainya sebaiknya tidak diplester. Agar air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.
Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu. Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.
Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini bisa memuat 70-80 baglog. Keperluan rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Cara budiaya jamur tiram putih
Sebelum baglog dimasukkan kedalam kumbung, sebaiknya lakukan persiapan terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya:
  • Bersihkan kumbung dan rak-rak untuk menyimpan baglog dari kotoran.
  • Lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. Diamkan selama 2 hari, sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung.
  • Setelah bau obat hilang, masukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan. Seluruh permukaannya sudah tertutupi serabut putih.

Menyiapkan baglog

Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.
Pada usaha budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat baglog sendiri. Namun bagi petani pemula, atau petani dengan modal terbatas biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani bisa fokus menjalankan usaha budidaya.
Saat ini, baglog jamur tiram yang berbobot sekitar 1 kg dijual dengan harga Rp. 2.000-2.500. Adapun bila ingin membuat sendiri silahkan baca cara membuat baglog jamur tiram.

Cara merawat baglog

Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
Kedua cara ini memiliki kelebihan masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Bila penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk melakukan pemanenan lebih mudah. Hanya saja, penyusunan horizontal lebih menyita ruang.
mendongkrak marjin tipis budidaya jamur tiram
Berikut cara-cara perawatan budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut:
  • Sebelum baglog disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban.
  • Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang pertumbuhan lebih lebar. Biarkan selama 3 hari jangan dulu disiram. Penyiraman cukup pada lantai saja.
  • Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan air. Semakin sempurna pengabutan semakin baik. Frekuensi penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung suhu dan kelembaban kumbung. Jaga suhu pada kisaran 16-24oC.

Panen budidaya jamur tiram

Bila baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali, bila perawatannya baik. Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah itu baglog dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos.
Pemanenan dilakukan terhadap jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih bersih. Bila masa panen lewat setengah hari saja maka warna menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Bila sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama. Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.

Rekayasa

Rekayasa penjernihan air

Teknologi Rekayasa (Engineering Technology) adalah suatu aktivitas profesi di mana ilmu pengetahuan tentang matematika dan ilmu-ilmu alam (fisika) yang diperoleh melalui pendidikan, pengalaman, dan hasil dari praktek penelitian, ditujukan untuk mengembangkan teknologi yang ada agar bermanfaat bagi kepentingan kemanusiaan. Pendidikan Rekayasa teknologi difokuskan terutama pada aspek terapan ilmu pengetahuan dan teknik rekayasa tertentu yang ditujukan untuk mempersiapkan lulusan agar dapat mempaktekkan ilmunya pada bagian spektrum teknologi yang paling dekat dengan perbaikan produk, manufaktur, konstruksi, dan rekayasa fungsi operasional. 

Alat penjernih air sederhana yang akan dijelaskan berikut ini menggunakan arang sekam padi. Perlu kita ketahui, air merupakan kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup. Bagi manusia, air selain sebagai sumber minuman juga sebagai penopang aktifitas lainnya. Air menjadi penting untuk kegiatan sehari-hari, mandi, mencuci, dan kebutuhan yang lain.

Di daerah tertentu terkadang air bersih sangat sulit didapatkan. Bukan berarti air bersih tidak ada. Tetapi di sebagian tempat untuk bisa dipakai minum air harus melewati proses penjernihan dahulu.

Alat penjernih air sederhana seperti ini bisa kita buat sendiri. Banyak sekali bahan-bahan yang bisa kita gunakan untuk menjernihkan air secara alami. Misalnya batu, pasir, kerikil, arang sekam padi, ijuk, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain. Kesemuanya itu sangt mudah kita jumpai di sekitar kita.

Salah satu alat penjernih air sederhana yang bisa kita buat sendiri adalah dengan memanfaatkan sekam padi. Sekam padi sangat baik digunakan dalam penyaringan air untuk mendapatkan air bersih. Berikut ini langkah-langkah atau cara pembuatannya:

Bahan dan peralatan penjernih air dengan sekam:
1. Arang sekam padi
2. Ijuk atau sabut kelapa
3. Kerikil
4. Pipa atau selang
5. Drum diameter 40 cm dan tinggi 72 cm
6. Gentong atau drum yang seukuran (gentong lebih baik)

Cara pembuatan Alat penjernih Air Sederhana - Alat penjernihan air ini terdiri atas 2 bagian :
1. Alat bagian pengendapan dibuat dari dari drum dengan lubang keluaran 8 cm dari dasar drum.
2. Alat bagian penyaringan yang dibuat dari gentong atau drum dengan lubang keluaran 5 cm dari dasar.

Penggunaan bagian penyaringan diutamakan memakai gentong atau bahan alami. Pemakaian gentong dapat menurunkan suhu air dan menjadi lebih stabil serta kualitas air yang dihasilkan lebih terasa segar.

Media penyaringan disusun seperti berikut:
- Kerikil pada bagian dasar setebal 2x lubang keluar (10 cm)
- Arang sekam padi setebal 15 cm di atasnya
- Ijuk atau sabut kelapa minimal 20 cm

Alat penjernih air sederhana
Alat penjernih air sederhana
Alat penjernih air sederhana - Proses pengolahan air di dalamnya meliputi 2 tahap:
1. Proses pengendapan
2. Proses penyaringan dengan arang sekam padi yang kira-kira tebalnya 10 cm

Keuntungan menggunakan penyaringan model ini:
1. Dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan keluarga
2. Arang sekam padi mudah didapatkan di pedesaan.
3. Biaya pembuatan yang relatif murah dan ekonomis
4. Hasil penjernihan telah memenuhi syarat kesehatan.
5. Pembuatannya mudah dengan teknologi sederhana

Jam dinding dari kardus


Cara Membuat Jam Dinding Dari Kardus


Alat yang dibutuhkan:
- Gunting
- Pensil/ Pulpen
- Cutter

Bahan-bahan yang dibutuhkan:
- Kardus bekas
- Lem
- Pensil Warna
- Kertas Mengkilap
- Jarum Pentul

Cara Pembuatan
1. Gambarlah lingkaran seukuran jam dinding di atas kardus bekas yang sudah disiapkan
2. Potonglah kardus sesuai dengan lingkaran yang sudah digambar dengan menggunakan      cutter/gunting
3. Gambarlah bentuk jarum jam pendek dan jarum panjang di atas kardus bekas
4. Lalu potonglah kardus yang sudah digambar jarum panjang dan pendek dengan menggunakan cutter
5. Tempelkan jarum panjang dan pendek dengan menggunakan jarum pentul
6. Gambarlah angka-angka pada jam tersebut
7. Warnai lah agar lebih menarik
8. Dan tempelkan kertas mengkilap dibagian belakang jam dinding agar terlihat indah


String Bag


DIY String Bag

hai guys, hari ini kita akan membuat string bag/ tas serut dari tote bag yang sudah tidak terpakai
Image result for string bag
Alat dan Bahan
·         tote bag bekas/baru
·         tali kur
·         gunting
·         lem
·         peniti
·         kain flanel (hiasan)

cara membuat:
1.       pertama, siapkan tote bag. lalu, gunting pegangan untuk tote bag tersebut, jangan sampai mengenai atas totebagnya
2.       lalu, gunting samping tote bag tersebut berbentuk bulat.
3.       kemudian… gunakan peniti untuk memasukan tali kur yang panjangnya 1 meter ke lubang bagian atas tote bag tersebut secara melingkar. jika tali pertama masuk dari sebelah kanan dan tali keluar dari sebelah kiri, lalu yang kedua kita masukan melalui lubang sebelah kiri dan keluar pada lubang sebelah kananpanjang talinya 1 meter juga.
4.       jika sudah,ambil potongan pegangan totebag tadi lalu potong dengan bentuk persegi panjang.lalutempel pada bagian bawah totebag dengan lem di sebelah kanan dan kiri
5.       jika sudah kering, masukan tali kur ke dalam kaitan tote bag tasi dan ikat, lalukan juga di sisi sebelahnya.
6.       setelah semua selesai, bisa kita hias dengan kain flanel dan lainnya
7.       dan.. jadi deh string bag dari tote bagnya.


Dompet Kulit


Membuat dompet sebenarnya sangat sederhana, sepanjang Anda memiliki bahan yang tepat dan kemampuan menjahit dasar. Anda bisa membuat dompet kulit asalkan memiliki jarum yang kuat dan bisa menjahit dengan tangan, atau Anda bisa membuat dompet kain yang lebih mudah jika Anda ingin menjahitnya dengan mesin jahit. Berikut ini adalah cara untuk membuat keduanya.
Image result for dompet kulit
Dompet Kulit[1]
1
Tandai ukuran dompet Anda. Gunakan kapur atau pensil untuk menandai ukuran dompet di atas kulit sebelum memotongnya. Anda perlu menandai selembar kulit rusa untuk badan atau dasar dompet, dan selembar kulit sapi untuk beberapa bagian yang lebih kecil seperti membuat kantung uang receh dan kartu.
·         Ukuran kulit rusa yang dibutuhkan adalah kira-kira 28 x 19 cm.
·         Masing-masing kantung kartu harus berukuran panjang 10 cm dan lebar 5 cm. Buatlah satu hingga tiga kantung kartu.
·         Kantung uang receh sebaiknya berukuran sekitar 7,5 x 7,5 cm.
2
Potong kulit untuk badan dompet dengan pisau yang tajam. Letakkan lembaran kulit di atas talenan dan gunakanlah pisau yang tajam untuk memotong kulit di sepanjang garis yang telah Anda tandai. Potong lembaran badan dompet dan semua kantungnya.
·         Anda juga membutuhkan tempat kancing dompet. Ukurannya sebaiknya sekitar 5 x 5 cm, dan letakkan keduanya di sisi kiri kulit. Potong sekitar 1,25 cm dari bagian atas dan bawah bagian tersebut, dan potong sekitar 6,35 cm di antara kedua tempat kancing.
3
Rekatkanlah kantung ke badan dompet dengan plakban atau jarum untuk sementara. Letakkan kantung kartu di atas satu sama lain sehingga hanya tersisa 1,25 cm masing-masing bagian atasnya. Letakkan kantung ini di tengah-tengah bagian kanan atas badan dompet. Letakkan kantung uang receh di tengah-tengah bagian kiri atas badan dompet.
·         Gunakanlah plakban atau jarum pentul yang tebal dan tajam untuk mempertahankan kantung-kantung ini di tempatnya.


4
Lubangi bahan kulit. Gunakanlah pelubang berputar untuk membuat lubang di kantung kartu, kantung uang receh, dan kulit yang berada tepat di bawah kantung-kantung tersebut.
·         Buat lubang saat kantung-kantung tersebut direkatkan dengan plakban atau ditusuk dengan jarum pentul sehingga susunannya tepat.
·         Letakkanlah kulit yang tebal di bawah dompet Anda saat menggunakan pelubang berputar. Hal ini dilakukan agar Anda lebih mudah melubangi kulit dompet.
·         Jangan lubangi bagian atas kantung.
5
Jahitkan kantung dengan dasarnya. Masukkan benang jahit berlapis lilin ke jarum, dan jahitkan masing-masing kantung ke badan dompet. Jahitkan kantung dengan memasukkan benang masuk dan keluar lubang yang Anda buat dengan pelubang berputar.
·         Mulailah dari bagian dalam dompet untuk menyembunyikan simpul jahit. Bagian dalam dompet adalah bagian tempat kantungnya mengarah ke atas.
·         Jangan jahit pada area yang terlalu dekat dengan bagian atas semua kantung.
·         Jahitkan masing-masing kantung ke dompet dua kali agar jahitannya lebih kuat.
·         Jika mau, gunakanlah korek api untuk membakar simpul jahit, sehingga lilinnya meleleh dan lebih kuat.
·         Lepaskanlah selotip atau jarum pentul setelah selesai.
6
Tentukan tempat kancing dompet. Lipat dan tutup dompet. Lipat tempat kancing dompet dan tandai lipatannya dengan jarum Glover.
·         Lipat bagian dasar badan dompet ke atas untuk menutup kantungnya. Letak kedua tempat kancing dompet seharusnya sejajar.
·         Lipat dompet sekali lagi. Bawalah sisi kanan ke atas sisi kiri dompet.
·         Lipat tempat kancing sehingga saling tumpang tindih di atas dompet.
·         Tusukkan jarum melalui kedua lembar tempat kancing dompet.

7
Pasangkan kancing dompet. Dengan alat pelubang berputar Anda, buatlah lubang di kedua sisi pengait dompet dengan menekannya di tempat yang ditandai dengan jarum pentul. Pasangkan kancing ke dompet Anda menggunakan palu.
·         Letakkan bagian kancing yang cembung di dalam lembaran tempat kancing, dan bagian yang cekung di badan dompet.
·         Perhatikan bahwa bagian cembung dan cekung dari kancing tekan terbagi menjadi dua bagian yang harus dipalukan menjadi satu, dengan kulit berada di tengahnya.
·         Tekan kedua bagian kancing yang cembung menggunakan sisi palu yang cekung. Salah satu sisi kancing harus berada di dalam dan sisi lainnya di luar.
·         Gunakan palu untuk menyatukan kedua bagian ini.
·         Ulangi langkah ini untuk memasangkan bagian kancing yang cekung
8
Buatlah lubang di sekeliling dompet. Lipat dompet menjadi satu sehingga menyerupai bentuk akhirnya. Sematkan jarum atau rekatkan dengan plakban, kemudian gunakanlah pelubang berputar untuk melubangi sekeliling badan dompet.
·         Jangan melubangi bagian atas dompet
9
Jahit bagian-bagian dompet menjadi satu. Jahit di sepanjang tepiannya untuk membentuk dompet.
·         Mulailah dari bagian dalam dompet, dengan kantung menghadap ke atas, untuk menyembunyikan simpulnya.
·         Jahit keliling dompet dua kali menggunakan benang berlapis lilin agar lebih kuat. Bakar simpulnya untuk melelehkan lilin.
·         Jika mau, Anda juga bisa menggunakan urat untuk menjahit sepanjang bagian luar dompet Anda.